Intip 5 Langkah yang Harus Dilakukan Sebelum Mulai Berinvestasi

Posted By Dewa Wijaya on Monday, November 16, 2020 | 11:00 PM

Menginvestasikan uang di pasar saham, reksa dana atau pun mendanai di peer to peer lending merupakan hal yang perlu dilakukan sedini mungkin. Tujuannya, agar nilai uang yang kamu miliki terus bertambah dan tidak tergerus oleh inflasi di kemudian hari.

 

Sebagai gambaran, saat ini kamu memiliki uang Rp. 2 juta, kemudian kamu simpan di laci dengan tujuan untuk ditabung. Bila kamu memeriksa laci tersebut satu tahun kemudian, maka kamu akan menemukan uang senilai Rp 2 juta tanpa adanya tambahan sepeser pun. 

 

Sebaliknya, bila kamu mendanai uang Rp 2 juta tersebut di peer to peer lending seperti AsetKu, anggaplah dengan bunga 18% per tahun, maka kamu dapat menambah nilai uang di masa depan. Dan, bila menjalankannya secara konsisten, kamu dapat memanfaatkan compounding effect yang tentunya akan menguntungkan bagi keuangan kamu.

 

Memang, keuntungan tersebut belum cukup untuk memenuhi dana pensiun kamu nanti. Tapi, setidaknya dengan mendanai kamu berpeluang untuk menambah nilai uang dari nilainya yang sekarang untuk jangka waktu ke depan.

 

Jadi, daripada menghabiskan uang hanya untuk pengeluaran-pengeluaran impulsif, sebaiknya mulai saat ini kamu lebih bijak menyisihkan penghasilan yang didapat untuk berinvestasi ataupun mendanai di peer to peer lending. Gimana cara memulainya? Berikut beberapa langkah yang perlu kamu lakukan sebelum berinvestasi.

1.Tentukan Tujuan Investasi

 

Sebelum memutuskan berinvestasi, penting bagi kamu untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai dari investasi. Mengetahui tujuan investasi ibarat menentukan titik akhir perjalanan kamu saat mencari jalan ke suatu tempat. Tanpa tahu tujuan, kamu akan cenderung mengalami kebingungan dalam mencari jalan. 

Selain itu, dengan menentukan tujuan sejak awal, akan memudahkan kamu dalam memilih instrumen investasi yang sesuai dengan cita-cita serta membuat kamu termotivasi untuk lebih giat menanamkan modal ke produk investasi.

 

Cara mudah menentukan tujuan investasi adalah dengan mengetahui impian yang ingin kamu wujudkan di masa depan. Tentukan dulu tujuan yang ingin dicapai setahun kedepan, 5 tahun kedepan, hingga lebih dari 10 tahun mendatang. Misal, ingin mempersiapkan dana pendidikan bagi anak dalam beberapa tahun ke depan, ingin membeli kendaraan idaman, ingin naik haji di usia 40 tahun, atau mungkin ingin menikmati liburan di negara tertentu tanpa perlu irit dan menderita selama berlibur.

2.Mengenal Diri Sendiri

 

Selain menyesuaikan dengan tujuan keuangan, memilih aset investasi juga harus selaras dengan kepribadian kamu. Jadi, sebelum memulai berinvestasi, pastikan kamu mengenal dengan baik diri kamu sendiri.

 

Berikut tiga hal yang harus kamu kenali dari diri kamu sendiri:

 

- Profil risiko

Apakah kamu termasuk pribadi yang konservatif, moderat, atau justru agresif?

 

- Minat atas risiko

Apakah kamu lebih memilih terjun dalam instrumen investasi yang terbilang aman meski hasil biasa saja, atau lebih menyukai keuntungan besar tapi risiko juga tinggi?

 

- Toleransi risiko

Seberapa jauh kamu bisa bertahan jika hasil investasi yang dijalani jauh dibawah harapan?

 

Dengan mengenali diri sendiri melalui 3 pertanyaan di atas, akan memudahkan dalam memutuskan instrumen investasi apa yang cocok untuk meraih tujuan kamu di masa depan.

3.Pastikan Memiliki Dana Darurat

 

Satu hal yang tidak boleh kamu lewatkan jika ingin berinvestasi, adalah wajib hukumnya memiliki dana darurat sebelum memulai investasi. Setidaknya, kamu sudah memiliki dana darurat 3x pengeluaran bulanan atau pos living, baru kemudian berjalan seiring investasi. 

 

Jangan lupa juga, sebelum berinvestasi disarankan kamu sudah bisa mengelola pinjaman dengan baik. Jika belum memiliki dana darurat dan tidak dapat mengelola pinjaman, sebaiknya lunasi dulu kewajibanmu dalam dua hal ini.

4.Pertimbangkan Kesanggupan Modal

 

Salah satu pertanyaan yang sering muncul, berapa banyak idealnya menyisihkan penghasilan untuk menabung dan investasi? 

Jika kamu masih pemula, sebaiknya tidak perlu memaksakan diri mengeluarkan setengah pendapatan atau sampai meminjam uang untuk modal berinvestasi. Kamu cukup menyisihkan minimal 10% dari total penghasilan selama setahun. 

Agar lebih tertata, kamu bisa memulainya dengan membuat pos investasi dalam perencanaan pengeluaran bulanan kamu.

5.Memilih Instrumen Investasi

 

Terakhir, adalah menentukan instrumen investasi yang sesuai untuk membantu meraih goals kamu.

Investasi itu jenisnya banyak, jika kamu memiliki tujuan tertentu disarankan memilih satu instrumen untuk satu tujuan. Akan tetapi, untuk membangun aset aktif demi masa tua yang nyaman, maka sebaiknya berbentuk portofolio. Apapun pilihannya, jangan lupa untuk melakukan diversifikasi dan jangan terlibat dalam money game.

 

Berikut beberapa pilihan investasi:

 

- Investasi fisik, meliputi emas batangan dan properti.

 

- Surat berharga, meliputi deposito, reksa dana, SBN Ritel, sukuk, dan saham.

 

- Alternatif investasi, meliputi pendanaan P2P Lending, bisnis, dan emas digital.

 

Pada dasarnya, investasi lebih dari sekadar mencari untung. Berinvestasi merupakan langkah untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi terhadap kondisi keuangan di masa depan. Jadi, kamu tidak perlu terlalu takut, rakus terhadap keuntungan semata, dan jangan cuma ikut-ikutan saja. Ingat, investasi merupakan perjalanan kamu sendiri. Nikmati saja prosesnya dan wujudkan keinginanmu.

 

Selamat mencoba!

Blog, Updated at: 11:00 PM

0 komentar:

Post a Comment

1 Komentar anda sangat berarti bagi kami. Karena komentar andalah yang menjadi semangat bagi kami.

Anda bebas berkomentar, asal jangan mencantumkan link hidup pada komentar. Bagi yang mencantumkan link hidup pada komentar, dengan berat hati komentar anda akan segera kami hapus.